- Layanan Lumpur Tinja Jadi Inovasi Baru Tingkatkan Pendapatan Daerah
- Wabup Tana Tidung Buka TMMD ke-126, Ajak Masyarakat Dukung Pembangunan dan Jaga Semangat Gotong Royo
- Dua Seminar Nasional Lengkapi Irau Malinau 2025, Angkat Isu Investasi dan Penguatan Perbatasan
- APBD Tertekan, Pemkot Tarakan Genjot PAD di Tengah Pemotongan Dana Pusat
- Semangat Belajar di Balik Jeruji, 21 Warga Binaan Lapas Nunukan Ikuti Paket A
- Area UMKM di Pantai Ratu Intan Tarakan Masih Sepi, Disbudporapar Optimistis Ekonomi Akan Tumbuh
- Produktivitas Padi Naik, Pemkab Bulungan Yakin Capai Swasembada 2026
- Program MBG di Sekolah Rakyat Tarakan Lebih Lengkap, Siswa Dapat 3 Kali Makan dan 2 Kudapan
- Penerimaan Pajak Kendaraan di Nunukan Baru 39 Persen, Bapenda Akui Terhambat Insentif Fiskal
- DLH Tarakan Akui Keterbatasan Armada, TPA Hake Babu Sementara Kembali Dibuka
Program MBG di Sekolah Rakyat Tarakan Lebih Lengkap, Siswa Dapat 3 Kali Makan dan 2 Kudapan
Berbeda dengan sekolah reguler, Sekolah Rakyat Terintegrasi di Tarakan menyediakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang lebih komprehensif untuk mendukung kesehatan dan konsentrasi belajar siswa.

Keterangan Gambar : Proses Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah(MPLS) Sekolah Rakyat di Tarakan
TARAKAN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sekolah Rakyat Terintegrasi 59 Tarakan menjadi sorotan karena menawarkan layanan yang lebih lengkap dibandingkan sekolah reguler. Siswa di sekolah ini mendapatkan tiga kali makan berat dan dua kali kudapan setiap hari, dengan menu yang telah disusun oleh ahli gizi dan diawasi langsung oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Kepala Sekolah Rakyat Terintegrasi 59 Tarakan, Marisa Aulia, menjelaskan bahwa pelaksanaan program MBG di Sekolah Rakyat memiliki standar yang berbeda dari sekolah umum.
“Sementara ini kami bekerja sama dengan vendor katering, namun sistemnya tidak sama dengan sekolah reguler. Dari segi pembiayaan juga berbeda, dan nanti akan ada tukang masak tetap. Semua makanan sudah disusun berdasarkan menu dari ahli gizi dan panduan dari Kemensos,” ujarnya, Senin (6/10/2025).
Baca Lainnya :
- DLH Tarakan Akui Keterbatasan Armada, TPA Hake Babu Sementara Kembali Dibuka0
- DPR RI Ungkap Akan Dibangun 4 Gudang Modern Bulog di Kaltara, Tarakan Dapat Satu Unit0
- Wamendagri Bima Arya Tinjau Dapur MBG di Sebatik0
- Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 TNI, Tekankan Modernisasi dan Kemandirian Pertahanan Nasional0
- Gubernur Kaltara Terima Kunjungan Komisi II DPR RI dan Wamendagri, Bahas Percepatan Pembangunan PLBN0
Menurut Marisa, program ini bertujuan agar siswa dapat belajar dalam kondisi sehat, fokus, dan terpenuhi kebutuhan gizinya. Saat ini jumlah siswa yang terdaftar di sekolah tersebut mencapai 59 anak, terdiri dari 39 siswa SD dan 20 siswa SMP. Dari jumlah itu, 55 anak telah aktif mengikuti kegiatan sekolah sementara empat lainnya masih belum hadir.
Selain aspek gizi, Sekolah Rakyat juga menekankan pembinaan karakter. Guru berperan sebagai pengajar utama, sedangkan wali asuh bertugas membimbing siswa dalam hal kedisiplinan, kepribadian, dan pembentukan moral.
“Pendaftaran masih dibuka sampai kuota terpenuhi, yakni 50 siswa SD dan 50 siswa SMP. Keluarga yang masuk dalam desil satu dan dua dapat langsung mendaftar melalui Dinas Sosial,” lanjutnya.
Saat ini, para siswa sedang menjalani masa pengenalan lingkungan sekolah hingga 13 Oktober, sebelum memasuki masa pembelajaran penuh yang akan berlangsung hingga sore hari.
Marisa juga menyampaikan bahwa seluruh kebutuhan dasar siswa telah difasilitasi oleh Kemensos.
“Anak-anak sudah difasilitasi perlengkapan pribadi seperti alat kebersihan, sabun mandi, sabun cuci, deodorant, sandal, parfum, hingga gantungan baju. Semua kebutuhan dasar dipenuhi agar mereka bisa fokus belajar tanpa kekurangan,” jelasnya.
Dengan konsep pendidikan terintegrasi dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Sekolah Rakyat di Tarakan diharapkan menjadi model pendidikan sosial yang tidak hanya mendidik secara akademik, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan dan tumbuh kembang anak.(*)