- Layanan Lumpur Tinja Jadi Inovasi Baru Tingkatkan Pendapatan Daerah
- Wabup Tana Tidung Buka TMMD ke-126, Ajak Masyarakat Dukung Pembangunan dan Jaga Semangat Gotong Royo
- Dua Seminar Nasional Lengkapi Irau Malinau 2025, Angkat Isu Investasi dan Penguatan Perbatasan
- APBD Tertekan, Pemkot Tarakan Genjot PAD di Tengah Pemotongan Dana Pusat
- Semangat Belajar di Balik Jeruji, 21 Warga Binaan Lapas Nunukan Ikuti Paket A
- Area UMKM di Pantai Ratu Intan Tarakan Masih Sepi, Disbudporapar Optimistis Ekonomi Akan Tumbuh
- Produktivitas Padi Naik, Pemkab Bulungan Yakin Capai Swasembada 2026
- Program MBG di Sekolah Rakyat Tarakan Lebih Lengkap, Siswa Dapat 3 Kali Makan dan 2 Kudapan
- Penerimaan Pajak Kendaraan di Nunukan Baru 39 Persen, Bapenda Akui Terhambat Insentif Fiskal
- DLH Tarakan Akui Keterbatasan Armada, TPA Hake Babu Sementara Kembali Dibuka
Semangat Belajar di Balik Jeruji, 21 Warga Binaan Lapas Nunukan Ikuti Paket A
Meski hidup di balik tembok lembaga pemasyarakatan, dua puluh satu warga binaan di Lapas Kelas IIB Nunukan membuktikan tekad kuat untuk mengubah masa depan melalui pendidikan kesetaraan Paket A.

Keterangan Gambar : Para warga binaan Lapas Kelas IIB Nunukan tampak serius mengikuti pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK).
NUNUKAN – Di tengah keterbatasan ruang gerak dan kehidupan yang dibatasi dinding penjara, semangat belajar terus menyala di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nunukan.
Sebanyak 21 warga binaan pemasyarakatan (WBP) kini mengikuti program pendidikan kesetaraan Paket A yang dijalankan bekerja sama dengan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) LANUKA, Dinas Pendidikan Nunukan, dan Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) setempat.
Program ini menjadi langkah konkret untuk membantu warga binaan menata kembali masa depan mereka melalui pendidikan formal. Seluruh peserta telah mengikuti proses pembelajaran hingga tahap Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK), yang menguji kemampuan literasi dan numerasi mereka.
Kepala Lapas Nunukan, Puang Dirham, mengatakan bahwa keterlibatan warga binaan dalam program Paket A menunjukkan keberhasilan pembinaan yang tidak hanya fokus pada aspek moral, tetapi juga peningkatan kapasitas intelektual.
Baca Lainnya :
- Program MBG di Sekolah Rakyat Tarakan Lebih Lengkap, Siswa Dapat 3 Kali Makan dan 2 Kudapan0
- Hacker Bjorka Ditangkap di Sulut, Terungkap Jejak Digital dan Sepak Terjang WFT (22)0
- Kerja Sama dengan Perguruan Tinggi, Pendidikan Tana Tidung Naik Level0
- Sekolah Rakyat Tarakan Dibuka, 59 Siswa Mulai Jalani MPLS0
- Magang Nasional Dibuka 15 Oktober 2025, Kuota 20 Ribu Fresh Graduate!0
“Kami bangga dengan semangat para warga binaan. Mereka tidak menyerah pada keadaan, tetapi justru menjadikan masa pembinaan ini sebagai kesempatan memperbaiki diri. Melalui pendidikan, mereka sedang menyiapkan bekal untuk masa depan yang lebih baik,” ujar Puang Dirham, Selasa (7/10).
Ia menegaskan, Lapas bukan hanya tempat menjalani hukuman, melainkan juga ruang transformasi karakter dan pengetahuan. Karena itu, berbagai kegiatan pembinaan berbasis pendidikan dan keterampilan terus digalakkan.
“Tujuannya agar setelah bebas nanti, mereka memiliki rasa percaya diri dan kemampuan untuk berkontribusi di masyarakat,” tambahnya.
Sementara itu, pengurus PKBM LANUKA, Rudi, menjelaskan bahwa para peserta menunjukkan dedikasi dan disiplin tinggi selama mengikuti kegiatan belajar.
“Belajar di balik jeruji bukan hal mudah, tapi semangat mereka luar biasa. Mereka rajin mengikuti pelajaran dan serius saat menghadapi ANBK. Ini bukti bahwa pendidikan bisa menjadi jalan perubahan, di mana pun seseorang berada,” ujarnya.
Program pendidikan kesetaraan di Lapas Nunukan tidak hanya mencakup Paket A (setara SD), tetapi juga membuka kesempatan bagi warga binaan untuk melanjutkan ke Paket B (SMP) dan Paket C (SMA).
Langkah ini diharapkan menjadi jembatan bagi para peserta untuk memperbaiki kualitas hidup dan kembali diterima di tengah masyarakat setelah menjalani masa hukuman.
Dengan semangat belajar yang terus tumbuh, Lapas Nunukan berupaya membuktikan bahwa pendidikan mampu menjadi pintu perubahan dan harapan baru bagi setiap warga binaan.(*)