Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 TNI, Tekankan Modernisasi dan Kemandirian Pertahanan Nasional
Dirgahayu HUT TNI ke-80

By SWZ Digital 05 Okt 2025, 16:22:52 WITA Nasional
Prabowo Pimpin Upacara HUT ke-80 TNI, Tekankan Modernisasi dan Kemandirian Pertahanan Nasional

Keterangan Gambar : Foto : Presiden RI Bpk Prabowo Sedang menuju lokasi acara Dirgahayu HUT TNI ke 80


Poin Penting:

Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memimpin langsung Upacara Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (5/10/2025).

Dalam upacara yang berlangsung khidmat tersebut, Presiden bertindak sebagai inspektur upacara, didampingi Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, dan jajaran kepala staf dari tiga matra.

Peringatan tahun ini mengusung tema “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju”, yang merefleksikan komitmen TNI dalam menjaga kedaulatan negara sekaligus mendukung pembangunan nasional.


Amanat Presiden: TNI Anak Kandung Rakyat, Penjaga Kedaulatan Bangsa

Dalam amanatnya, Presiden Prabowo menyampaikan penghargaan kepada seluruh prajurit TNI atas dedikasi dan pengabdian mereka dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“TNI adalah anak kandung rakyat Indonesia. TNI lahir dari rakyat, mengabdi untuk rakyat, dan siap mengorbankan segalanya demi bangsa dan negara,” ujar Prabowo.

Ia menegaskan, TNI merupakan tulang punggung pertahanan nasional dan benteng terakhir NKRI di tengah dinamika global yang semakin kompleks. Karena itu, TNI harus senantiasa siap menghadapi ancaman apa pun—baik dari luar maupun dalam negeri.


Jaga Kekayaan Alam, Lawan Ancaman Asing dan Ilegal

Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya peran TNI dalam melindungi sumber daya alam Indonesia dari eksploitasi dan penyelundupan oleh pihak asing.

“Sampai hari ini, masih banyak kekayaan kita yang dicuri dan diselundupkan. TNI harus bantu pemerintah dan aparat hukum menjaga kekayaan bangsa ini,” tegasnya.

Menurut Prabowo, kekayaan alam yang dikelola dengan baik akan menjadi modal utama dalam menghapus kemiskinan dan membawa Indonesia menuju kemandirian ekonomi.


Modernisasi dan Kepemimpinan Berbasis Prestasi

Presiden menekankan bahwa modernisasi TNI tidak hanya mencakup pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista), tetapi juga peningkatan sumber daya manusia dan kepemimpinan.

Ia meminta agar pemimpin di tubuh TNI dipilih berdasarkan prestasi dan profesionalisme, bukan semata senioritas.

“TNI harus menyiapkan diri menghadapi tantangan era baru—menguasai teknologi siber, kecerdasan buatan (AI), dan ilmu pertahanan modern,” kata Prabowo.


Apresiasi untuk Prajurit dan Keluarga TNI

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga memberikan penghargaan khusus kepada keluarga besar TNI, terutama para istri dan anak prajurit yang setia mendukung pengabdian anggota keluarganya di medan tugas.

“Terima kasih kepada seluruh keluarga prajurit yang terus setia mendampingi dan mendoakan. Pengorbanan kalian adalah bagian dari kekuatan bangsa,” ungkapnya.

Upacara diakhiri dengan defile pasukan dan parade alutsista dari tiga matra TNI, serta demonstrasi udara yang memukau ribuan penonton di kawasan Monas.

Dengan amanat tersebut, Presiden Prabowo menegaskan arah baru pertahanan Indonesia yang modern, mandiri, dan berdaulat, sejalan dengan semangat “TNI Rakyat, Indonesia Maju”.

Berikut kutipan lengkap amanat Presiden Prabowo Subianto:

Selamat pagi, salam sejahtera bagi kita sekalian. Shalom, Salve, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan.

Yang saya hormati Wakil Presiden Republik Indonesia, Saudara Gibran Raka Buning Raka; Yang saya hormati Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal TNI Purnawirawan Profesor Dr. Susilo Bambang Yudhoyono.

Yang saya hormati, Ibu Hj. Sinta Nuriyah Wahid, Istri Presiden ke-4 Republik Indonesia; Wakil Presiden ke-6 Republik Indonesia, Jenderal TNI Purnawirawan Tri SoetrisnoWakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Bapak H. Muhammad Jusuf Kala; Wakil Presiden ke-11 Republik Indonesia, Profesor Dr. H. Boediono; Wakil Presiden ke-13 Republik Indonesia, Profesor KH. Dr. Ma'ruf Amin; Ibu Hj. Soraya Hamzah Haz, Istri Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia.

Yang saya hormati Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat, Saudara Ahmad Muzani; Yang saya hormati Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Saudari Puan Maharani, Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Saudara Sultan Bachtiar Najamuddin, Menteri Pertahanan, Jenderal TNI Purnawirawan Sjafrie Sjamsoeddin.

Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Agus Subiyanto, Wakil Panglima Tentara Nasional Indonesia, Jenderal TNI Tandyo Budi Revita; Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI Maruli Simadjutak; Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Muhammad Ali; Kepala Staf Angkatan Udara, Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono; para Menteri Koordinator, para Menteri, Kepala Badan, para Penasihan Khusus Presiden, Jaksa Agung, Kapolri, Kepala BIN, para Wakil Menteri serta seluruh anggota Kabinet Merah Putih negara.

Yang saya hormati para Duta Besar dan para Atase Pertahanan Negara Sahabat, Yang saya hormati, Pimpinan Organisasi Keagamaan dan Kemasyarakatan, para Keluarga Pahlawan Nasional, Pahlawan Revolusi dan para Veteran yang hadir, para Mantan Panglima dan senior serta tokoh di lingkungan TNI, dan terutama seluruh prajurit TNI dan seluruh keluarga besar TNI di mana engkau berada, seluruh masyarakat Indonesia sebangsa dan setanah air.

Pertama-tama sebagai insan yang bertakwa, marilah kita tidak henti-hentinya memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Maha Kuasa, Tuhan Maha Besar bagi umat Islam Allah SWT, atas segala karunia yang diberikan kepada kita dan kepada bangsa kita, serta segala kedamaian dan nikmat yang kita nikmati hingga hari ini.

Saudara-saudara atas nama pemerintah, negara bangsa dan rakyat Indonesia, dan atas nama pribadi saya, saya menyampaikan ucapan selamat hari ulang tahun ke-80 Tentara Nasional Indonesia, Dirgahayu TNI!

Saudara-saudara sekalian, marilah kita sejenak ingat sejarah perjalanan bangsa kita dan sejarah perjalanan TNI. Kita paham dan kita mengerti bahwa Tentara Nasional Indonesia lahir dari rakyat Indonesia.

TNI adalah anak kandung rakyat Indonesia, TNI berasal dari rakyat, TNI timbul dan tenggelam bersama rakyat Indonesia.

TNI selalu mengabdi kepada bangsa dan rakyat dan TNI siap mengorbankan jiwa dan raganya untuk bangsa dan rakyat Indonesia.

Saudara-saudara sekalian, terutama para prajurit TNI yang saya banggakan.

Di tengah ketidakpastian lingkungan global saat ini, TNI merupakan benteng. Benteng NKRI. 

TNI adalah tulang punggung pertahanan Indonesia yang menjadi penjamin kedaulatan kita. Bahwa TNI harus siap melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia.TNI harus siap mengorbankan segala-galanya untuk keselamatan bangsa dan rakyat Indonesia. 

Saudara-saudara sekalian, atas nama negara, bangsa, dan pemerintah Indonesia, saya ucapkan penghargaan dan terima kasih atas prestasi TNI sampai saat ini.

TNI selalu tampil di saat kritis, TNI tidak akan ragu-ragu untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara dan rakyat di atas segala kepentingan yang lain. 

Saudara-saudara sekalian, selain kita harus siap menghadapi segala kemungkinan, berarti TNI harus menyiapkan diri, terus membina diri, melatih diri, menggembleng diri, mendalami segala ilmu yang dibutuhkan, mengikuti perkembangan zaman, mengikuti perkembangan teknologi. TNI tidak boleh ketinggalan, TNI tidak boleh lengah.

Saudara-saudara sekalian, untuk itu TNI memerlukan kepemimpinan yang terbaik. Saya, atas nama negara, bangsa, dan rakyat, saya ingatkan semua unsur pimpinan TNI dari setiap eselon, dari setiap tingkatan, harus selalu membina diri, dan harus selalu memberi contoh. 

Kepimpinan di TNI harus kepimpinan keteladanan, harus kepimpinan ingarso sung tulodo, harus memberi contoh di depan. Tidak ada tempat untuk pemimpin-pemimpin yang tidak kompeten, yang tidak profesional, yang tidak mengerti tugasnya.

Panglima TNI dan Kepala Staf, terus-menerus saya perintahkan, menilai pemimpin-pemimpin yang ada di TNI. Prajurit kita, berhak dan menuntut kepemimpinan yang terbaik. Kepemimpinan yang terbaik. 

Saya memberi izin kepada Panglima TNI dan Kepala Staf, dalam rangka seleksi kepemimpinan, tidak perlu terlalu memperhitungkan senioritas, yang penting prestasi, pengabdian, cinta tanah air. 

Saudara-saudara sekalian, tugas yang dibebankan kepada TNI tidak ringan.

Saudara-saudara, tidak perlu lagi kita tutup-tutupi bahwa kekayaan alam kita sangat besar, ratusan tahun. Nusantara ini selalu diganggu, diinvasi oleh kekuatan-kekuatan asing. Mereka ke kita untuk mengambil kekayaan kita.

Sampai hari ini, sampai detik ini, masih banyak kekayaan kita yang dicuri, yang diselundupkan, yang diambil oleh kekuatan-kekuatan yang tidak bertanggung jawab. 

TNI harus introspeksi diri. Dengan semua organisasi yang kita miliki, TNI harus tanggap, TNI harus bantu penegak hukum, TNI harus bantu pemerintah daerah, pemerintah pusat, untuk menjaga kekayaan kita, sumber daya alam kita.

Kekayaan kita harus kita selamatkan, harus kita hemat, harus kita kelola, untuk kita hilangkan kemiskinan dari bangsa Indonesia. 

Kekayaan tersebut sangat penting agar bangsa Indonesia menjadi bangsa yang maju, negara yang modern, negara yang adil dan makmur sesuai cita-cita kebangsaan.

Saudara-saudara sekalian, terima kasih saudara sudah aktif sekali dengan membantu pembangunan ekonomi demi kepentingan rakyat Indonesia.

Saudara-saudara sekalian, sekali lagi, jangan berhenti berlatih, jangan berhenti belajar. Saya perintahkan pengalimat TNI, Kepala Staf, kaji terus perkembangan teknologi dan sains. Kaji terus organisasi, bila perlu organisasi yang usang, diganti dengan organisasi yang tepat untuk kepentingan bangsa Indonesia. Ikuti perkembangan teknologi, siber teknologi, kecerdasan, sekarang ini artificial intelligence, ikuti, jangan ketinggalan.

Sekali lagi, Dirgahayu ke-80 TNI!

Selamat bertugas, selamat menjalankan amanah mulia untuk rakyat bangsa dan negara.

Saya juga ucapkan terima kasih kepada istri-istri para prajurit, kepada anak-anak para prajurit yang dengan tabah, dengan setia mendukung suami-suaminya, dengan setia merawat anak-anaknya selama suaminya bertugas di tempat-tempat yang berbahaya. 

Saya selalu berdoa Yang Maha Kuasa akan selalu beserta para prajurit dan keluarga besar TNI.

Terima kasih. 

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera bagi kita sekalian.

Shalom, Salve, Om Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. (*)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment

Loading....


Kanan - Program Pemagangan

Temukan juga kami di

Ikuti kami di facebook, twitter, Instagram, Youtube dan dapatkan informasi terbaru dari kami disana.