- Layanan Lumpur Tinja Jadi Inovasi Baru Tingkatkan Pendapatan Daerah
- Wabup Tana Tidung Buka TMMD ke-126, Ajak Masyarakat Dukung Pembangunan dan Jaga Semangat Gotong Royo
- Dua Seminar Nasional Lengkapi Irau Malinau 2025, Angkat Isu Investasi dan Penguatan Perbatasan
- APBD Tertekan, Pemkot Tarakan Genjot PAD di Tengah Pemotongan Dana Pusat
- Semangat Belajar di Balik Jeruji, 21 Warga Binaan Lapas Nunukan Ikuti Paket A
- Area UMKM di Pantai Ratu Intan Tarakan Masih Sepi, Disbudporapar Optimistis Ekonomi Akan Tumbuh
- Produktivitas Padi Naik, Pemkab Bulungan Yakin Capai Swasembada 2026
- Program MBG di Sekolah Rakyat Tarakan Lebih Lengkap, Siswa Dapat 3 Kali Makan dan 2 Kudapan
- Penerimaan Pajak Kendaraan di Nunukan Baru 39 Persen, Bapenda Akui Terhambat Insentif Fiskal
- DLH Tarakan Akui Keterbatasan Armada, TPA Hake Babu Sementara Kembali Dibuka
Area UMKM di Pantai Ratu Intan Tarakan Masih Sepi, Disbudporapar Optimistis Ekonomi Akan Tumbuh
Meski fasilitas sudah lengkap dan lokasi siap menampung pedagang, kawasan Pantai Ratu Intan Tarakan belum banyak diminati pelaku UMKM. Pemerintah daerah kini fokus melakukan promosi dan mendorong partisipasi masyarakat untuk menghidupkan destinasi wisata

Keterangan Gambar : Wisata Pantai Ratu Intan di Kelurahan Amal, Kota Tarakan
TARAKAN – Kawasan wisata Pantai Ratu Intan di Kelurahan Amal, Kota Tarakan, sejatinya telah disiapkan pemerintah sebagai ruang wisata sekaligus pusat aktivitas ekonomi masyarakat. Namun, hingga awal Oktober ini, area dagang yang diperuntukkan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) masih tampak sepi pengunjung maupun pedagang.
Meski fasilitas penunjang seperti lapak dagang, toilet, penerangan, dan area publik telah tersedia, aktivitas ekonomi di lokasi tersebut belum berjalan optimal.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Tarakan, Abdul Salam, mengatakan bahwa Pantai Ratu Intan memang dirancang bukan hanya sebagai objek wisata baru, tetapi juga sebagai ruang ekonomi kreatif bagi masyarakat sekitar.
Baca Lainnya :
- Pariwisata Kaltara Menggeliat, Hunian Hotel Berbintang Tembus 49,55 Persen0
- Bandara Juwata Tarakan Kembali Menyandang Status Internasional0
- Bupati Malinau Pacu Penetapan RDTR Long Nawang Demi Majukan Perbatasan0
“Fasilitasnya sudah siap, tapi memang belum banyak diisi pelaku UMKM. Mungkin karena masih baru, jadi sebagian pedagang masih menunggu ramai dulu pengunjungnya,” ujarnya, Senin (6/10).
Ia menjelaskan, lokasi yang relatif jauh dari pusat kota serta belum stabilnya jumlah wisatawan turut menjadi alasan mengapa pelaku UMKM belum berminat memanfaatkan fasilitas dagang tersebut. Beberapa pedagang yang sebelumnya berjualan di kawasan Pantai Amal Lama dan Amal Baru pun masih enggan berpindah karena sudah memiliki pelanggan tetap di lokasi lama.
“Banyak yang masih menunggu situasi. Ada juga yang sudah nyaman di tempat lama. Jadi ini butuh waktu agar kawasan Ratu Intan bisa berkembang,” tambah Abdul Salam.
Meskipun demikian, pihak Disbudporapar tetap optimistis kawasan Pantai Ratu Intan dapat tumbuh menjadi pusat wisata dan ekonomi baru di Kota Tarakan. Berbagai kegiatan promosi melalui media sosial dan event budaya lokal mulai digencarkan untuk menarik minat wisatawan sekaligus membuka peluang bagi UMKM.
“Kami terus mendorong pelaku usaha agar memanfaatkan ruang yang sudah disiapkan. Kalau ada aktivitas ekonomi, pengunjung juga akan meningkat. Semua butuh proses dan waktu adaptasi,” jelasnya.
Ke depan, Disbudporapar juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait guna mencari strategi pengembangan kawasan wisata terpadu, agar investasi pembangunan di Pantai Ratu Intan tidak hanya sebatas infrastruktur, tetapi benar-benar memberi dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Perputaran ekonomi di sana harus hidup, bukan hanya ramai saat akhir pekan. Kami ingin kawasan ini bisa mandiri dan menjadi ikon wisata baru Tarakan,” pungkasnya.(*)