- ASN Tarakan Diingatkan, Jabatan Bisa Hilang Jika Langgar Aturan
- DPRD Nunukan Desak PLBN Sebatik Segera Difungsikan, Warga Keluhkan Mobilitas Terhambat
- APINDO Kaltara Dukung Kompetisi Mahasiswa UBT dan Siapkan MoU Program UMKM Kampus Merdeka
- Pj Sekda Kaltara: Konsep Pajak Kampung Halaman Jepang Bisa Jadi Inspirasi untuk Tingkatkan PAD
- Job Fair 2025 di Nunukan Kaltara Hadirkan 16 Perusahaan, Sediakan 260 Lowongan Kerja
- DPMPTSP Kaltara dan Nunukan Dorong Kepatuhan Dunia Usaha
- Tarakan Kehilangan Program Pelatihan Kerja, Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab
- 144 Penyakit Tak Bisa Ditangani di IGD, RSUD Tarakan Soroti Kesiapan Puskesmas
- Layanan Air Bersih Jadi Sorotan, DPRD Tarakan Tekankan Perbaikan PDAM
- Bangunan Pasar Buah di Tanjung Selor Belum Ditempati, Pemkab Cari Solusi
Banyak Pria Dewasa Indonesia Terancam Kanker Usus, Kemenkes Ungkap Data Terkini
Kemenkes RI mengungkap 24% pria dewasa berusia 45 tahun ke atas berisiko kanker usus. Simak faktor penyebab, gejala, dan pentingnya skrining massal.
Keterangan Gambar : Foto: Ilustrasi usus (Getty Images/iStockphoto/Sewcream)
Jakarta – Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengungkapkan data terbaru program Cek Kesehatan Gratis (CKG). Per 17 September 2025, tercatat lebih dari 32 juta masyarakat telah mengikuti layanan pemeriksaan kesehatan tersebut. Salah satu temuan terbesar dalam program ini adalah meningkatnya risiko kanker usus di kalangan pria dewasa.
Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes, Maria Endang Sumiwi, menyebut sekitar 24 persen peserta berusia 45 tahun ke atas memiliki risiko tinggi kanker usus.
“Risikonya cukup tinggi, 24,2 persen pada populasi tertentu yaitu laki-laki di atas 45 tahun yang kami periksa,” kata Maria Endang di Kantor Badan Komunikasi Pemerintahan, Jakarta Pusat, Kamis (18/9/2025).
Baca Lainnya :
- Pemkab Malinau Fokuskan RAPBD 2026 pada Pendidikan, Kesehatan, dan Ekonomi0
- Puskesmas Karang Rejo Dorong Deteksi Dini Penyakit Lewat Layanan Gratis0
- Mayoritas ODGJ di Tarakan Diduga Berasal dari Luar Daerah0
- Pemkab Tana Tidung Ajak Orang Tua Perkuat Peran Cegah Judi Online0
- Nelayan Tana Tidung Dapat Akses BBM Subsidi Lewat Aplikasi XSTAR0
Apa Penyebab Kanker Usus?
Kanker usus atau kanker kolorektal adalah kanker yang berkembang di usus besar (kolon) maupun rektum. Penyakit ini termasuk salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD, menjelaskan bahwa gaya hidup modern menjadi faktor utama pemicu kanker usus.
“Sekarang orang lebih banyak duduk sambil memegang gawai, jarang bergerak, pola makan tinggi daging merah seperti steak, serta rendah konsumsi sayur. Bahkan kini bukan hanya usia 60 tahun ke atas, usia 20-an pun sudah mulai ada yang terkena kanker kolorektal,” paparnya.
Prof Ari juga menyoroti faktor risiko lain seperti tingginya angka perokok — satu dari tiga orang dewasa masih merokok — serta meningkatnya kasus obesitas. Hal ini membuat kanker kolorektal cenderung muncul di usia yang lebih muda.
Gejala dan Pentingnya Skrining Dini
Kanker usus besar sering tidak menunjukkan gejala pada tahap awal. Kondisi ini menyebabkan banyak kasus baru terdeteksi saat sudah stadium lanjut.
“Biasanya kalau sudah muncul gejala, itu sudah stadium lanjut. Proporsi usia muda kena kanker sekarang hampir 50:50,” jelasnya.
Gejala yang patut diwaspadai antara lain:
-
Sulit buang air besar
-
Perdarahan saat BAB
-
Munculnya benjolan atau tumor di area usus
Prof Ari menegaskan pentingnya skrining massal untuk mendeteksi dini kanker kolorektal.
“Kami mendorong pemerintah segera melakukan skrining massal kanker kolorektal,” pungkasnya. (swz)