- ASN Tarakan Diingatkan, Jabatan Bisa Hilang Jika Langgar Aturan
- DPRD Nunukan Desak PLBN Sebatik Segera Difungsikan, Warga Keluhkan Mobilitas Terhambat
- APINDO Kaltara Dukung Kompetisi Mahasiswa UBT dan Siapkan MoU Program UMKM Kampus Merdeka
- Pj Sekda Kaltara: Konsep Pajak Kampung Halaman Jepang Bisa Jadi Inspirasi untuk Tingkatkan PAD
- Job Fair 2025 di Nunukan Kaltara Hadirkan 16 Perusahaan, Sediakan 260 Lowongan Kerja
- DPMPTSP Kaltara dan Nunukan Dorong Kepatuhan Dunia Usaha
- Tarakan Kehilangan Program Pelatihan Kerja, Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab
- 144 Penyakit Tak Bisa Ditangani di IGD, RSUD Tarakan Soroti Kesiapan Puskesmas
- Layanan Air Bersih Jadi Sorotan, DPRD Tarakan Tekankan Perbaikan PDAM
- Bangunan Pasar Buah di Tanjung Selor Belum Ditempati, Pemkab Cari Solusi
Tarakan Kehilangan Program Pelatihan Kerja, Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab
Pemangkasan dana pusat hentikan program pelatihan, Disnaker Tarakan harap 2026 kembali digulirkan

Keterangan Gambar : Suasana kegiatan pelatihan di LLK Tarakan saat peserta mempraktikkan arahan instruktur.
TARAKAN – Dinas Ketenagakerjaan dan Perindustrian (Disnakerin) Kota Tarakan memastikan tidak ada pelatihan kerja yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) selama 2025. Hal ini terjadi akibat efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah pusat.
Kepala Disnakerin Tarakan, Agus Sutanto, mengatakan kondisi ini berdampak pada terbatasnya kesempatan peningkatan keterampilan bagi masyarakat. “Kalau tahun lalu masih ada sekitar 17 paket pelatihan, meski sudah berkurang dibanding tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini hanya tersisa tujuh paket dan hingga kini pun belum berjalan. Kemungkinan besar tidak ada,” ujarnya, Rabu (24/9/2025).
Sementara itu, melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tarakan, hanya tersedia satu paket pelatihan berbasis kompetensi. Padahal, kata Agus, pelatihan kerja selama ini berperan penting dalam menekan angka pengangguran, terutama di tengah meningkatnya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK).
Baca Lainnya :
- 144 Penyakit Tak Bisa Ditangani di IGD, RSUD Tarakan Soroti Kesiapan Puskesmas0
- Layanan Air Bersih Jadi Sorotan, DPRD Tarakan Tekankan Perbaikan PDAM0
- Bangunan Pasar Buah di Tanjung Selor Belum Ditempati, Pemkab Cari Solusi0
- Bahas Stabilitas Daerah, DPRD Kaltara Temui Kapolda di Mapolda0
- Pemprov Gandeng Perusahaan Tambang Wujudkan Penerangan di Pedalaman0
“Pelatihan kerja ini sangat membantu membuka peluang usaha baru sekaligus memperkuat keterampilan tenaga kerja. Karena itu, kami berharap tahun 2026 pemerintah pusat bisa kembali mengalokasikan anggaran,” tegasnya.
Menurut Agus, selama ini pelatihan yang dilakukan menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan industri. Program yang biasa diberikan mencakup kejuruan las (welder 3G hingga 6G), otomotif untuk reparasi kendaraan roda dua dan empat, kelistrikan industri dan instalasi, serta pelatihan komputer seperti operator dan desain grafis.
“Tujuannya jelas, agar peserta pelatihan bisa langsung terserap di dunia kerja. Ada benang merah antara permintaan tenaga terampil dengan jenis pelatihan yang kami selenggarakan,” pungkasnya.