- ASN Tarakan Diingatkan, Jabatan Bisa Hilang Jika Langgar Aturan
- DPRD Nunukan Desak PLBN Sebatik Segera Difungsikan, Warga Keluhkan Mobilitas Terhambat
- APINDO Kaltara Dukung Kompetisi Mahasiswa UBT dan Siapkan MoU Program UMKM Kampus Merdeka
- Pj Sekda Kaltara: Konsep Pajak Kampung Halaman Jepang Bisa Jadi Inspirasi untuk Tingkatkan PAD
- Job Fair 2025 di Nunukan Kaltara Hadirkan 16 Perusahaan, Sediakan 260 Lowongan Kerja
- DPMPTSP Kaltara dan Nunukan Dorong Kepatuhan Dunia Usaha
- Tarakan Kehilangan Program Pelatihan Kerja, Efisiensi Anggaran Jadi Penyebab
- 144 Penyakit Tak Bisa Ditangani di IGD, RSUD Tarakan Soroti Kesiapan Puskesmas
- Layanan Air Bersih Jadi Sorotan, DPRD Tarakan Tekankan Perbaikan PDAM
- Bangunan Pasar Buah di Tanjung Selor Belum Ditempati, Pemkab Cari Solusi
Terima Dana Segar Rp55 Triliun, BRI Fokus Perkuat Kredit UMKM
Bank Rakyat Indonesia
Keterangan Gambar : Ilustrasi: Gedung BRI. Foto: Istimewa.
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menyambut positif penempatan dana pemerintah senilai Rp55 triliun yang bertujuan memperkuat likuiditas bank dalam penyaluran kredit, khususnya untuk sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pembiayaan program prioritas pemerintah.
Corporate Secretary BRI, Dhanny, menegaskan bahwa dana tersebut akan dimanfaatkan secara optimal dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dan tata kelola perusahaan yang baik. “Penempatan dana ini diharapkan memberikan efek berganda (multiplier effect) yang positif bagi pertumbuhan ekonomi,” ujarnya kepada Infobanknews, Senin (15/9/2025).
Penempatan Dana Rp200 Triliun ke Bank Himbara
Sebelumnya, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memastikan pemerintah mulai mencairkan dana Rp200 triliun kepada lima bank milik negara (Himbara) pada Jumat (12/9/2025). Kebijakan ini ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan (KMK) Nomor 276 Tahun 2025 tentang Penempatan Uang Negara dalam Rangka Pengelolaan Kelebihan dan Kekurangan Kas untuk mendukung pelaksanaan program pemerintah.
Baca Lainnya :
- Perdana di Jakarta, Pameran Dagang Boyong 380 Tenant Mancanegara0
- DPR Targetkan RUU Perampasan Aset Rampung Tahun Ini0
- OJK Permudah Akses Pembiayaan UMKM, BCA Siap Dukung0
- Pameran Dagang Internasional Perdana di Jakarta Hadirkan 380 Tenant Mancanegara0
- OJK Terbitkan Aturan Permudah Akses Pembiayaan UMKM, BCA Siap Jalankan Dukungan0
Purbaya merinci penempatan dana tersebut: Mandiri Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, dan BSI Rp10 triliun. “Tujuannya menciptakan likuiditas di sistem keuangan sehingga perbankan terdorong menyalurkan kredit dan ekonomi bergerak,” jelasnya di Kantor Kemenko Perekonomian.
Dorong Pertumbuhan Ekonomi
Dana yang disalurkan pemerintah berasal dari kas negara yang sementara ini disimpan di Bank Indonesia. Dengan memindahkannya ke bank komersial, pemerintah ingin mempercepat akses likuiditas sehingga kredit perbankan dapat tumbuh lebih agresif.
“Ini bukan dana darurat. Dana ini milik pemerintah yang belum dibelanjakan. Jika ditempatkan di bank sentral, bank tidak bisa mengaksesnya. Dengan kami taruh di bank komersial, bank bisa memanfaatkan dana itu untuk mendorong penyaluran kredit,” kata Purbaya.