- BI Prediksi Ekonomi Kaltara 2025 Tumbuh Lebih Tinggi
- Kasus Dugaan Penipuan Mandek, Penasehat Hukum Warga Krayan Kritik Kinerja Polres Nunukan
- UMKM Padati Pendaftaran Stand Festival Budaya IRAU Malinau 2025
- Polisi Nunukan Klarifikasi Isu Oknum Kasus Narkoba Bebas Berkeliaran
- Puskesmas Karang Rejo Dorong Deteksi Dini Penyakit Lewat Layanan Gratis
- Mayoritas ODGJ di Tarakan Diduga Berasal dari Luar Daerah
- Gubernur Kaltara Tekankan Peran Strategis Penghulu Bagi Masyarakat
- Pemkab Tana Tidung Ajak Orang Tua Perkuat Peran Cegah Judi Online
- Mahasiswa UBT Suarakan Tuntutan 17+8, Desak Transparansi DPRD dan Reformasi Polri
- Akses Modal Diperluas, Pemkab Nunukan Dorong UMKM Naik Kelas
Wabup Malinau Jakaria Beber Strategi Intervensi Stunting 2025, Kecamatan Jadi Garda Terdepan
Kecamatan Jadi Ujung Tombak Penanganan Stunting

Keterangan Gambar : INTERVENSI STUNTING – Wakil Bupati Malinau, Jakaria, saat memimpin rapat koordinasi TPPS 2025 membahas strategi penurunan stunting di wilayah Malinau.
MALINAU – Wakil Bupati Malinau, Jakaria, yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), mengumumkan sejumlah langkah strategis untuk mempercepat penanganan stunting di tahun 2025.
Dalam rapat koordinasi TPPS, ia menegaskan bahwa upaya penanggulangan stunting di Malinau harus dilakukan dengan pendekatan baru yang lebih inovatif, responsif, dan menyentuh langsung masyarakat.
Peran Kecamatan Jadi Ujung Tombak
Jakaria menjelaskan, intervensi ke depan akan berfokus pada penguatan peran kecamatan. Seluruh laporan penanganan stunting nantinya akan dikelola secara digital berbasis online dengan sistem pelaporan dari kecamatan.
Baca Lainnya :
- Pemprov Kaltara Fokus Benahi Jalan dan Jembatan di Perbatasan0
- Pemkot Tarakan Pastikan APBD-P 2025 Sesuai Arah Pembangunan Nasional0
- Impor Ikan dari Tawau Jadi Pertimbangan Darurat Atasi Kelangkaan di Nunukan0
- Bukan Hanya Bandeng, Ikan Kurau Tarakan Jadi Primadona Ekspor0
- Rapat Paripurna KUA-PPAS Sepakati Anggaran Rp2,5 Triliun0
“Dengan pola ini, data akan lebih akurat dan cepat diproses. Kecamatan akan menjadi garda terdepan dalam pemetaan masalah dan tindak lanjut penanganannya,” jelas Jakaria, Selasa (19/8/2025).
Ia menambahkan, sistem ini dirancang agar setiap kebijakan maupun program lebih sesuai dengan kondisi nyata di lapangan. Target utama pada 2025 adalah mengoptimalkan intervensi di 15 kecamatan di Malinau.
Penguatan Kader Desa dan Pemanfaatan Teknologi
Selain memperkuat sistem digital, Pemkab Malinau juga akan fokus pada pemberdayaan kader di tingkat desa. Kader-kader tersebut akan dibekali dengan pelatihan intensif serta akses pada teknologi sederhana agar mampu mendampingi keluarga secara langsung.
“Para kader desa inilah yang menjadi mitra terdekat masyarakat. Dengan pendampingan yang konsisten, kita berharap intervensi stunting dapat berjalan efektif hingga ke tingkat rumah tangga,” tegasnya.
Optimisme Generasi Malinau Bebas Stunting
Strategi ini, menurut Jakaria, bukan hanya soal menekan angka stunting, tetapi juga membangun fondasi bagi terciptanya generasi Malinau yang sehat, cerdas, dan berdaya saing.
“Ini bukan sekadar program jangka pendek. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak Malinau,” pungkasnya.