Pasokan Ikan di Nunukan Terganggu, Harga Melonjak
Penahanan kapal pengangkut ikan dari Tawau sebabkan distribusi terhenti dan harga melonjak di pasar.

By Budiman 25 Agu 2025, 20:41:12 WITA Nunukan
Pasokan Ikan di Nunukan Terganggu, Harga Melonjak

Keterangan Gambar : Anggota DPRD Nunukan saat menggelar rapat bersama instansi teknis membahas solusi atas kelangkaan ikan di pasar.


NUNUKAN – Warga Kabupaten Nunukan dalam sepekan terakhir menghadapi kelangkaan pasokan ikan segar. Kondisi ini terjadi setelah perahu pengangkut ikan dari Tawau, Malaysia, PMN MANAFMAN 02, diamankan aparat pada Kamis (14/8/2025).

Ketua Asosiasi Pemasok Ikan Nunukan (ASPIN), Kasman Haruna, mengungkapkan penahanan perahu tersebut membuat distribusi ikan ke sejumlah wilayah terganggu.

“Perahu itu hanya berfungsi sebagai jasa angkut, ikan dipesan langsung oleh pedagang di Sebuku. Tapi sejak ditahan, jalur distribusi terputus dan harga ikan melonjak tajam di pasaran,” jelas Kasman, Sabtu (23/8/2025).

Baca Lainnya :


Distribusi Terputus, Pedagang dan Konsumen Terdampak

Dari 61 boks ikan yang diangkut, hanya sebagian kecil yang berhasil sampai ke Pasar Jamaker, serta ke pedagang di wilayah Sebuku, Sei Menggaris, Kanduangan, dan Sebakis.

Kondisi ini memicu kenaikan harga ikan, yang kini sulit dijangkau masyarakat kecil. Para pedagang pun mengeluhkan stok terbatas, sementara permintaan tetap tinggi.

“Kalau pasokan terus tersendat, masyarakat yang paling dirugikan. Harga sudah naik, ikan pun makin susah dibeli,” kata Kasman menambahkan.


Persoalan Administrasi Jadi Penghambat

Penahanan kapal terjadi lantaran muatan ikan disebut tidak memiliki sertifikat kesehatan dari Tawau. Padahal, menurut ASPIN, selama ini pasokan ikan dari Malaysia dapat masuk Nunukan tanpa persyaratan tersebut, karena hanya diperuntukkan konsumsi lokal, bukan ekspor.

Kasman menilai perubahan aturan yang mendadak membuat pedagang dan konsumen menjadi korban.


DPRD Nunukan Turun Tangan

Krisis pasokan ikan ini juga mendapat perhatian serius dari DPRD Nunukan. Dalam rapat gabungan komisi, Jumat (22/8/2025), para legislator bersama instansi teknis dan aparat keamanan mulai membahas solusi agar kelangkaan tidak berkepanjangan.

Ketua Komisi II DPRD Nunukan, Andi Fajrul Syam, menegaskan bahwa pihaknya akan memperjuangkan kepentingan masyarakat dan pelaku usaha perikanan.

“Kelangkaan ikan tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. DPRD akan menindaklanjuti persoalan ini agar segera ada jalan keluar,” tegasnya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment