- Kelompok Usaha Perikanan dan Pertanian di Tarakan Terima Bantuan Pemkot
- BI Catat Pertanian Dominasi Penyerapan Pekerja di Kalimantan Utara
- Dugaan Pencemaran PT PRI: Warga Tarakan Desak Pemerintah Ambil Sikap
- BI Prediksi Ekonomi Kaltara 2025 Tumbuh Lebih Tinggi
- Kasus Dugaan Penipuan Mandek, Penasehat Hukum Warga Krayan Kritik Kinerja Polres Nunukan
- UMKM Padati Pendaftaran Stand Festival Budaya IRAU Malinau 2025
- Polisi Nunukan Klarifikasi Isu Oknum Kasus Narkoba Bebas Berkeliaran
- Puskesmas Karang Rejo Dorong Deteksi Dini Penyakit Lewat Layanan Gratis
- Mayoritas ODGJ di Tarakan Diduga Berasal dari Luar Daerah
- Gubernur Kaltara Tekankan Peran Strategis Penghulu Bagi Masyarakat
BI Catat Pertanian Dominasi Penyerapan Pekerja di Kalimantan Utara
Pertanian masih jadi penopang utama lapangan kerja meski sejumlah sektor lain terkontraksi

TANJUNG SELOR – Sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan masih memegang peranan penting dalam menyerap tenaga kerja di Kalimantan Utara (Kaltara). Data terbaru Laporan Perekonomian Provinsi yang dirilis Bank Indonesia (BI) Kaltara periode Agustus 2025 menunjukkan, sektor ini menjadi penyumbang terbesar lapangan kerja di daerah.
Kepala KPw BI Kaltara, Hasiando Ginsar Manik, mengungkapkan, pada Februari 2025 jumlah pekerja di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan tercatat mencapai 136.264 orang atau 36,29 persen dari total tenaga kerja. Angka ini meningkat signifikan dibanding Februari 2024 yang hanya 107.910 orang atau 31,36 persen.
“Lonjakan serapan tenaga kerja di sektor ini menunjukkan peran vital pertanian dalam menopang perekonomian masyarakat, terutama di daerah pedesaan,” jelas Hasiando.
Baca Lainnya :
- BI Prediksi Ekonomi Kaltara 2025 Tumbuh Lebih Tinggi0
- Kasus Dugaan Penipuan Mandek, Penasehat Hukum Warga Krayan Kritik Kinerja Polres Nunukan0
- UMKM Padati Pendaftaran Stand Festival Budaya IRAU Malinau 20250
- Puskesmas Karang Rejo Dorong Deteksi Dini Penyakit Lewat Layanan Gratis0
- Mayoritas ODGJ di Tarakan Diduga Berasal dari Luar Daerah0
Selain itu, sektor akomodasi dan makan minum juga mencatat pertumbuhan tinggi, yakni 36,25 persen (yoy). Kenaikan lebih besar bahkan terjadi di sektor jasa kesehatan dan kegiatan sosial, yang meningkat 59,57 persen (yoy). Sektor pendidikan tak kalah kuat dengan pertumbuhan 49,14 persen (yoy), menandakan meningkatnya kebutuhan tenaga kerja pada bidang pelayanan sosial.
Lapangan usaha lain yang turut memperlihatkan tren positif adalah administrasi pemerintahan, dengan serapan tenaga kerja mencapai 46.651 orang atau tumbuh 10,53 persen (yoy). Sektor transportasi dan pergudangan pun ikut terdongkrak dengan kenaikan 17,91 persen (yoy).
Meski demikian, beberapa sektor masih mengalami penurunan. Industri pengolahan merosot 20,37 persen (yoy), konstruksi turun 21,95 persen (yoy), sementara jasa keuangan, real estat, dan asuransi terkontraksi hingga 49,38 persen (yoy). Sektor informasi dan komunikasi bahkan mencatat penurunan terdalam, yakni 69 persen (yoy).
Secara keseluruhan, jumlah penduduk bekerja di Kaltara pada Februari 2025 mencapai 375.513 orang, naik 18,03 persen (yoy) dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Dari total tersebut, kelompok buruh/karyawan/pegawai mendominasi dengan 177.250 orang atau 47,20 persen, meningkat 9,52 persen dari tahun sebelumnya.
Di sisi lain, kelompok pekerja bebas di pertanian mengalami lonjakan drastis hingga 174,63 persen (yoy), menjadi 19.040 orang. Pekerja bebas nonpertanian juga bertambah 23,10 persen (yoy), mencapai 6.347 orang. Pekerja keluarga atau tidak dibayar meningkat 18,59 persen (yoy), mencapai 53.606 orang.
Sementara itu, kategori berusaha sendiri justru mengalami penurunan 15,11 persen (yoy), menjadi 63.098 orang atau 16,80 persen dari total tenaga kerja. Kondisi ini mengindikasikan adanya pergeseran dari usaha mandiri ke sektor formal maupun usaha berskala lebih besar.
“Secara keseluruhan, pasar tenaga kerja di Kaltara menunjukkan perbaikan yang signifikan. Total penduduk bekerja naik 33,4 persen (yoy), dari 344.064 orang pada Februari 2024 menjadi 375.513 orang pada Februari 2025,” pungkas Hasiando.
(*)
Penulis : Budiman