TANJUNG SELOR – Jabatan Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Kapolda Kaltara) resmi mengalami pergantian setelah mutasi Polri edisi Agustus 2025 diumumkan. Irjen Pol Hary Sudwijanto yang telah menjabat sebagai Kapolda Kaltara akan memasuki masa purnabakti dan kini digantikan oleh Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy.

Irjen Hary, yang merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 1990, akan memasuki usia pensiun pada 12 Agustus 2025 mendatang, seiring usianya yang genap 58 tahun. Ia kini ditugaskan sebagai Perwira Tinggi (Pati) Polda Kaltara menjelang masa pensiun.

“Betul, Bapak Kapolda Kaltara dimutasi. Ini bagian dari proses normal dalam institusi,” ujar Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat saat dikonfirmasi, Rabu (6/8/2025).

Baca Lainnya :

• Disdikbud Bulungan Tegaskan Larangan Pungutan Sekolah ke Wali Murid0
• Pemkab Bulungan Gandeng Sertifikasi Halal dan Perluas Pasar UMKM ke Ritel Modern0
• Bulungan Tunjukkan Kepemimpinan Hijau Lewat TAKE, Raih Penghargaan Nasional0
• Kaltara Kembali Toreh Prestasi, Gubernur Zainal Terima Penghargaan Pelopor EFT 20250
• Sekolah Rakyat Tarakan Resmi Dibuka Agustus, Pemkot Tuntaskan Persiapan Fasilitas dan Tenaga Pengaja0

Pengganti dari Akpol 1991

Posisi Irjen Hary akan diisi oleh Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy, perwira tinggi lulusan Akpol 1991. Sebelum dipercaya menjabat sebagai Kapolda Kaltara, Brigjen Djati menjabat sebagai Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Metro Jaya.

Brigjen Djati merupakan satu angkatan dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Kedekatan dan rekam jejaknya di berbagai posisi strategis di kepolisian membuatnya dianggap layak melanjutkan kepemimpinan di wilayah perbatasan seperti Kaltara.

Apresiasi Jelang Purnabakti

Dalam perbincangan santai bersama awak media beberapa waktu lalu, Irjen Hary mengonfirmasi kabar masa pensiunnya. “Tahun ini saya memasuki masa pensiun dari dinas Polri,” ucapnya singkat namun penuh makna.

Selama kepemimpinannya di Kaltara, Irjen Hary dikenal tegas, namun dekat dengan masyarakat. Sejumlah penanganan kasus strategis di perbatasan berhasil ditangani dengan pendekatan profesional.

Mutasi ini menjadi bagian dari penyegaran di tubuh Polri guna memastikan kesinambungan kepemimpinan yang adaptif terhadap tantangan keamanan wilayah, termasuk di daerah perbatasan seperti Kalimantan Utara.