- BI Prediksi Ekonomi Kaltara 2025 Tumbuh Lebih Tinggi
- Kasus Dugaan Penipuan Mandek, Penasehat Hukum Warga Krayan Kritik Kinerja Polres Nunukan
- UMKM Padati Pendaftaran Stand Festival Budaya IRAU Malinau 2025
- Polisi Nunukan Klarifikasi Isu Oknum Kasus Narkoba Bebas Berkeliaran
- Puskesmas Karang Rejo Dorong Deteksi Dini Penyakit Lewat Layanan Gratis
- Mayoritas ODGJ di Tarakan Diduga Berasal dari Luar Daerah
- Gubernur Kaltara Tekankan Peran Strategis Penghulu Bagi Masyarakat
- Pemkab Tana Tidung Ajak Orang Tua Perkuat Peran Cegah Judi Online
- Mahasiswa UBT Suarakan Tuntutan 17+8, Desak Transparansi DPRD dan Reformasi Polri
- Akses Modal Diperluas, Pemkab Nunukan Dorong UMKM Naik Kelas
IPM dan APK Pendidikan Tinggi Nasional Masih Rendah, Pemerintah Didorong Percepat Akses dan Kualitas

Keterangan Gambar : Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Prof Ojat Darojat saat hadir pada wisuda daerah Universitas Terbuka (UT) Tarakan di Tarakan Art & Covention Center (TACC), Sabtu (9/8/2025).
Tarakan – Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Angka Partisipasi Kasar (APK) perguruan tinggi di Indonesia masih tertinggal dibandingkan banyak negara lain di dunia. Hal ini disampaikan Koordinator Bidang Peningkatan Kualitas Pendidikan Kemenko PMK, Prof. Ojat Darojat, dalam acara Wisuda Daerah Universitas Terbuka (UT) Tarakan yang berlangsung di Tarakan Art & Convention Center (TACC), Sabtu (9/8/2025).
Menurut Prof. Ojat, berdasarkan data World Economic Forum, Indonesia berada di peringkat 45 dari 141 negara. Sementara menurut UNESCO, IPM Indonesia menempati urutan ke-114 dari 190 negara. Kondisi ini diperparah dengan APK pendidikan tinggi Indonesia yang baru mencapai 32 persen.
“Jika dibandingkan dengan negara tetangga di ASEAN, kita masih jauh tertinggal. Malaysia sudah 43 persen, Thailand 46 persen, bahkan Singapura di atas 90 persen. Artinya, kita punya pekerjaan besar dalam meningkatkan partisipasi pendidikan tinggi,” ujarnya.
Baca Lainnya :
- Polda Kaltara Geledah Kantor Bank Kaltimtara Selama 7 Jam, Sita 30 Kardus Dokumen Kredit Fiktif0
- Kredit Fiktif Rp275,2 Miliar, Polda Kaltara Geledah Kantor Bank Kaltimtara dan Sita Puluhan Dokumen0
- Cegah Penimbunan, Satgas Pangan Polres Tarakan Periksa Gudang Beras0
- Transparansi Keuangan Desa Jadi Fokus, Aparatur Didorong Kelola Anggaran Secara Akuntabel0
- Kaltara Terangi Wilayah 3T, Ribuan Warga Bersiap Lepas dari Gelap0
Dorongan Sinergi Perguruan Tinggi
Prof. Ojat menekankan pentingnya kolaborasi antara perguruan tinggi negeri maupun swasta, termasuk yang ada di Kalimantan Utara. Dengan dukungan pemerintah daerah, semua pihak diminta bersinergi untuk memperluas akses layanan pendidikan tinggi bagi masyarakat.
“Kita harus bergandengan tangan menggerakkan seluruh sumber daya agar masyarakat mendapat kesempatan yang lebih besar menempuh pendidikan tinggi,” tambahnya.
Peran Masyarakat dan Teknologi
Mantan Rektor UT ini juga mengajak masyarakat meningkatkan kesadaran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Menurutnya, APK dan IPM merupakan indikator utama daya saing sumber daya manusia (SDM) Indonesia.
“Harapannya, kesadaran masyarakat Kaltara dalam meningkatkan pendidikan semakin baik, sehingga bisa sejajar dengan provinsi lain, bahkan mampu bersaing di level global,” jelasnya.
Ia menambahkan, di era digitalisasi, dunia pendidikan tidak boleh tertinggal. UT disebut sebagai contoh perguruan tinggi yang memanfaatkan teknologi untuk memperluas layanan pendidikan masyarakat.