- AHY Dorong Kolaborasi BI dan OJK untuk Perkuat Infrastruktur Ekonomi Digital Indonesia
- Bandara Juwata Tarakan Dinilai Siap Layani Penerbangan Internasional
- Semarak KKB 2025 di Tarakan, BI Targetkan Transaksi Rp 2,5 Miliar dan Hiburan RAN
- Rocky Gerung Tantang Aktivis Muda Kaltara Dorong Isu Lingkungan ke Panggung Dunia
- Harga Emas di Pegadaian Turun Lagi, Rabu 29 Oktober 2025
- Komitmen Investasi untuk IKN Capai Rp 225 Triliun, Bukti Kepercayaan Investor Terus Menguat
- Ekonomi Kalimantan Utara Tumbuh 4,54 Persen di Triwulan II-2025
- Harga Batu Bara Meroket, China dan Korea Selatan Jadi Penentu Arah Pasar Globa
- Bupati Nunukan Salurkan Sekolah Gratis untuk Siswa SD dan SMP
- Kaltara Komitmen Wujudkan Pelayanan Perizinan yang Efisien dan Transparan
QRIS Tak Hanya di Dalam Negeri, Kini Bisa Digunakan di Luar Negeri
Bank Indonesia Kembangkan Sistem Pembayaran QRIS Border ke Jepang, Korea, hingga Arab Saudi

Keterangan Gambar : QRIS
TARAKAN – Masyarakat Indonesia kini semakin dimudahkan dalam bertransaksi lintas negara. Bank Indonesia (BI) terus memperluas cakupan penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga ke beberapa negara mitra seperti Malaysia, Thailand, dan kini sedang dikembangkan untuk bisa digunakan di Jepang, Korea, Dubai, dan Arab Saudi.
Hal ini disampaikan oleh Kepala Tim Relasi Media dan Opinion Maker, Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Rio Wardhanu, saat menjelaskan perkembangan terbaru terkait sistem pembayaran digital nasional.
“Bank Indonesia memiliki program yang disebut QRIS Border. Ini adalah hasil kerja sama lintas negara agar masyarakat Indonesia bisa bertransaksi di luar negeri seperti halnya di dalam negeri. Saat ini sudah bisa dipakai di Malaysia dan Thailand, dan tahun ini sedang kami dorong untuk bisa digunakan di Jepang,” ujarnya, Senin (28/7).
Baca Lainnya :
- RPJMD 2025–2029 Resmi Disahkan, DPRD dan Pemkab Bulungan Sepakati Arah Pembangunan0
- ESDM Kaltara Lakukan Verifikasi Teknis Izin Listrik PT Riung Mitra Lestari0
- Hanya Dua PKBM Terakreditasi A, Disdik Tarakan Dorong Peningkatan Kualitas0
- Minim Akses Internet dan Guru ASN, Pendidikan Malinau Perlu Perhatian Serius0
- Kemiskinan di Kaltara Naik, 1.460 Jiwa Tambahan Tercatat Maret 20250
Rio menambahkan, pihaknya juga tengah menjalin kerja sama agar QRIS bisa digunakan di Arab Saudi. Tujuannya untuk mempermudah jemaah haji dan umrah dalam melakukan transaksi, tanpa harus membawa uang tunai atau menukarkan mata uang asing.
“Dengan QRIS Border, cukup menggunakan aplikasi M-Banking dari bank yang sudah mendukung, masyarakat bisa belanja atau bertransaksi secara digital. Ini tentu jauh lebih praktis dan aman,” jelasnya.
Menurut Rio, sistem pembayaran QRIS tidak hanya memudahkan konsumen, tetapi juga memberikan manfaat besar bagi pelaku usaha, khususnya UMKM. Mereka tak perlu repot menyediakan uang kembalian atau alat pembayaran konvensional, cukup dengan satu kode QR untuk semua jenis transaksi.
“Ketika masyarakat terbiasa menggunakan QRIS, itu akan menciptakan ekosistem pembayaran digital yang lebih efisien. Bahkan, dari sisi global, Amerika sudah mulai memperhatikan tren ini karena QRIS bisa menjadi pengaruh kuat dalam sistem pembayaran internasional,” tuturnya.
Sejak 2023, penggunaan QRIS lintas negara telah diuji coba di Batam dan Singapura. Sejumlah merchant dan toko di kawasan tersebut kini menerima pembayaran QRIS dari pengguna Indonesia.
“Dengan perkembangan ini, kita tak perlu lagi membawa kartu kredit atau uang tunai ke luar negeri. Cukup scan QR pakai aplikasi bank digital, dan transaksi bisa langsung selesai,” tegas Rio.
Bank Indonesia berharap QRIS akan terus berkembang menjadi sistem pembayaran digital yang inklusif, modern, dan relevan di tingkat global. Upaya ini juga sejalan dengan komitmen BI untuk mendukung transformasi ekonomi digital nasional dan memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional.











