- AHY Dorong Kolaborasi BI dan OJK untuk Perkuat Infrastruktur Ekonomi Digital Indonesia
- Bandara Juwata Tarakan Dinilai Siap Layani Penerbangan Internasional
- Semarak KKB 2025 di Tarakan, BI Targetkan Transaksi Rp 2,5 Miliar dan Hiburan RAN
- Rocky Gerung Tantang Aktivis Muda Kaltara Dorong Isu Lingkungan ke Panggung Dunia
- Harga Emas di Pegadaian Turun Lagi, Rabu 29 Oktober 2025
- Komitmen Investasi untuk IKN Capai Rp 225 Triliun, Bukti Kepercayaan Investor Terus Menguat
- Ekonomi Kalimantan Utara Tumbuh 4,54 Persen di Triwulan II-2025
- Harga Batu Bara Meroket, China dan Korea Selatan Jadi Penentu Arah Pasar Globa
- Bupati Nunukan Salurkan Sekolah Gratis untuk Siswa SD dan SMP
- Kaltara Komitmen Wujudkan Pelayanan Perizinan yang Efisien dan Transparan
BI Kaltara Dorong Pelaku UMKM Manfaatkan KUR Bunga Rendah 6 Persen
Plafon KUR dan Kemudahan Tanpa Agunan

Keterangan Gambar : Kepala Perwakilan BI Kaltara – Hasiando G Manik
TANJUNG SELOR – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Utara terus mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) agar memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan optimal. Program pembiayaan dengan bunga rendah ini dinilai menjadi instrumen penting untuk memperkuat akses permodalan dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
Kepala BI Kaltara, Hasindo G. Manik, mengatakan bahwa KUR merupakan salah satu bentuk dukungan pemerintah untuk memperluas pembiayaan sektor produktif, terutama bagi pelaku usaha kecil yang membutuhkan tambahan modal kerja.
“KUR ini salah satu pembiayaan murah dengan bunga rendah. Tujuannya agar UMKM memiliki akses pembiayaan yang lebih terjangkau untuk menggerakkan ekonomi di daerah,” ujar Hasindo, Kamis (23/10/2025).
Baca Lainnya :
- Bantuan Langsung Tunai Naik Jadi Rp300 Ribu per Bulan, 6.000 Keluarga di Tarakan Terdaftar0
- Penuhi Kebutuhan Air Bersih, Malinau Siapkan Pembangunan IPA Terpadu0
- BI Kaltara Gelar Sekolah Jago Ekspor untuk Dorong UMKM Tembus Pasar Dunia0
- Bulungan Dorong Ekonomi Hijau Lewat Pengelolaan Mangrove Berkelanjutan0
- Jumlah Siswa Menurun, Sekolah Rakyat Tarakan Didorong Perkuat Promosi dan Pendekatan Sosial0
Hasindo menjelaskan, suku bunga KUR saat ini hanya 6 persen per tahun, sesuai arahan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian. Ia berharap pelaku usaha di Kaltara dapat memanfaatkan fasilitas tersebut untuk memperluas usaha sekaligus meningkatkan produktivitas.
“Bunganya hanya 6 persen, jadi harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pelaku usaha,” tegasnya.
Plafon KUR dan Kemudahan Tanpa Agunan
KUR memiliki plafon pinjaman bervariasi mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 500 juta. Untuk plafon di bawah Rp 100 juta, pemerintah memberikan kemudahan berupa fasilitas tanpa agunan (jaminan).
Langkah ini bertujuan agar pelaku usaha mikro di sektor pertanian, perdagangan, dan jasa tidak kesulitan mengakses pembiayaan formal.
Fokus ke Sektor Produktif
Hasindo menambahkan, sekitar 62 persen dari total penyaluran KUR nasional disalurkan untuk kegiatan produktif seperti pertanian, peternakan, perikanan, serta usaha mikro lainnya.
Kebijakan ini, kata dia, merupakan bagian dari komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor riil dan ketahanan ekonomi masyarakat di tengah dinamika ekonomi global.
“Petani, pedagang, dan nelayan adalah kelompok yang paling membutuhkan dukungan modal untuk meningkatkan kapasitas usaha mereka,” jelas Hasindo.
Pengawasan dan Disiplin Pembiayaan
Ia juga mengingatkan agar penerima KUR tetap disiplin dalam mengelola pembiayaan. Meski bunganya rendah, KUR tetap merupakan pinjaman yang harus dikembalikan sesuai akad yang disepakati.
“Harus diingat, ini pembiayaan yang wajib dilunasi sesuai waktu dan perjanjian. Jadi pengelolaan usaha harus dilakukan secara baik dan bertanggung jawab,” pesannya.
Untuk memastikan penyaluran KUR tepat sasaran, BI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan pengawasan ketat terhadap lembaga penyalur dan penerima pembiayaan.
Program KUR diharapkan dapat menjadi motor penggerak ekonomi daerah, sekaligus membantu UMKM naik kelas dan lebih kompetitif menghadapi tantangan pasar.











